Wednesday, April 13, 2011

Dia dan hujan sore
Guyuran hujan sore itu membasahinya
Dia, Pria rentan berkulit coklat itu berjalan menarik sebelah kaki kanannya
Terlihat sukar namun terus berusaha melangkah
Baju putih lusuhnya terguyur tusukan dingin air hujan
Celana coklat pudar telah kuyup pula
Mencoba berjalan
Meski pelan tetap melangkah
Meski dingin menusuk tubuh tetap ditempuh
Kerut wajah coklatnya berbasuh hujan
Bahkan ia tak menghiraukannya
Melangkah
Kaki bersandal jepit biru itu terus melangkah
Ditengah para insan bumi pun lari berpayung
Mereka tak menghiraukan
Melihat pun enggan pada pria rentan berambut putih itu
Langkah kecilnya menggugah hatiku
Wajah menggigilnya menyayat jiwaku
Perih kurasa memandangnya
Airmataku  menetes tak tertahankan
Dalam hati berharap semoga Allah memberi angin
Angin yang akan mendekapnya dari butiran jarum dingin hujan sore itu



No comments:

Post a Comment