Tuesday, March 29, 2011

Takut polisi apa patuh pada aturan?

Fenomena kejar-kejaran antara polisi dan pengendara khususnya sepeda motor, sudah tidak lazim lagi terjadi di setiap jalan raya. Contohnya saja di daerah Bogor, polisi dan pengendara sepeda motor sudah seperti tokoh kartun Tom and Jerry yang selalu saja tidak ada hentinya saling kejar-kejaran. Namun di balik aksi kejar-kejaran yang terkadang berujung pada nominal uang tersebut. Sebenarnya apa yang terjadi dan siapa yang memulai kejar-kejaran itu?. Kita patut perhatikan fenomena ironis tersebut karena sadar ataupun tidak hal itu terjadi di sekitar kita. Pemerintah menciptakan aturan atau hukum untuk dipatuhi yang tidak lain hal tersebut demi kebaikan khalayak bersama, lain halnya dengan polisi. Polisi bukan dididik untuk menakut-nakuti masyarakattermasuk pengendara transportasi, melainkan polisi ditugaskan untuk mengontrol kehidupan sosial masyarakat, salah satunya meninjau terhadap aturan yang dibuat apakah dipatuhi atau dilanggar. Termasuk di sini ialah tata tertib lalu lintas yang menjadi tinjauan utama bagi para polisi. Terkadang kita merasa aneh terhadap orang-orang di sekitar kita yang tidak lain para pengendara sepeda motor khususnya yang dengan tidak memperhatikan keselamatannya mengendarai motor misal tanpa helm, kaca spion baik sebelah kanan maupun kiri, atau bahkan juga ugal-ugalan di jalan raya saat berkendara. Jangan salahkan polisi jika hal itu terjadi hingga kemudian polisi mengeluarkan surat tilang. Namun pada ternyata masih banyak saja yang memakai helm tapi tidak dibarengi dengan kesadaran dari dalam diri masing-masing, yang tidak lain karena "takut ditilang polisi" bukan karena "utamakan keselamatan, patuhi aturan". Terkadang mereka, pengendara bandel, hanya memakai helm proyek yang tidak berstandar SNI, sungguh ironis sekali hal tersebut. Yang ada dalam benak kita pasti pertanyaan seputar, ada apa dalam sistem hukum atau aturan yang ada di Indonesia? dan penyakit apa yang menjangkiti masyarakat Indonesia sehingga mereka yang tidak mematuhi aturan bermotokan "Aturan dibuat untuk dilanggar"?. Saatnya kita renungi, kaji dan benahi kesadaran jiwa dimulai dari dalam diri kita sendiri, maka dengan itu sedikit kemungkinan pelanggaran akan membudaya.

No comments:

Post a Comment