Tuesday, May 3, 2011

SUTLAS.COM DAN CINEMAYAMOVIES.COM

            Manusia di manapun ia berada tentunya membutuhkan hiburan. Dengan hadirnya hiburan tersebut membuat hidup manusia lebih berwarna. Dari berbagai jenis hiburan terdapat dua macam yang terasa biasa dilakukan. Yang pertama ialah hiburan yang berkaitan tentang piknik atau travel. Bagi mereka para pelancong yang hobi berkunjung ke tempat-tempat wisata baik dalam negeri atau mancanegara dapat mengakses situs-situs yang memuat informasi tentang travel, di antaranya ialah situs bernamakan sutlas.com yang di dalamnya terdapat informasi tentang travel atau kepariwisataan.
            Sutlas.com memuat informasi tentang pariwisata. Mereka yang membutuhkan rekomendasi yang berkaitan dengan travel, sutlas.com akan memberi tuntunan. Terlebih lagi situs ini juga merekomendasikan tempat-tempat yang cocok untuk dijadikan tujuan para wisatawan. Sutlas.com menyediakan informasi misalnya tentang liburan keluarga, liburan ke luar negeri, tentang tempat-tempat wisata yang menarik dan indah di dunia, tiket murah, tempat-tempat yang baik untuk dikunjungi, tempat-tempat unik untuk liburan, diskon travel, penerbangan untuk travel, dan lain sebagainya.
            Cukup lengkap informasi yang terkandung sutlas.com untuk para pelancong khususnya. Kelengkapan informasi yang terkandung di dalamnya merupakan menjadi nilai plus atau kelebihan yang sutlas.com miliki. Namun di balik itu tidak menutup adanya kekurangan. Ketidakadaanya informasi tentang biaya travel dan tidak terpampangnya foto-foto tempat yang direkomendasikan merupakan juga menjadi kekurangan atas situs tersebut, juga penggunaan bahasa inggris yang menyeluruh sehingga akan mempersulit bagi mereka yang tidak memahami bahasa inggris. Hiburan kedua ialah yang berkaitan dengan film. Terkadang manusia menjadikan film sebagai media untuk melihat kehidupan lain yang berbeda dengan kehidupannya. Selain itu film-film tersebut juga dijadikan sebagai media hiburan pada saat liburan khususnya.
            Cinemayamovies.com ialah situs yang cocok untuk mereka yang hobi berpetualang atau meng-update berita film-film terbaru maupun tentang artis dan aktor favorit mereka. Situs ini memuat informasi yang berkaitan dengan sinema atau film-film khususnya film barat. Selain itu juga memberikan informasi tentang film-film terbaik, berita terbaru tentang artis dan aktor dunia, markerting film, dan lain-lain.
            Kelebihan situs ini bisa terlihat dari penyediaan informasi tentang film, artis dan aktor yang membintangi film-film tersebut, dan sebagainya. Sehingga itu sangat berguna bagi mereka pecinta dunia film atau entertainment. Di samping itu situs ini dengan terbuka dan sukarela memaparkan baik buruknya dampak dari film. Misalnya saja situs ini berkata bahwa film dapat membawa dampak baik atau buruk bagi kondisi anak-anak. Saat mereka menonoton film yang negatif, mereka dapat bertingkah layaknya film negatif tersebut, begitupun sebaliknya terjadi pada film yang bersifat positif. Selain itu situs ini juga memaparkan peranan orangtua dalam menjelaskan tentang film yang bersifat baik atau buruk terhadap anak-anaknya. Dengan semua kelebihan tersebut hampir tidak ada kekurangan yang terlalu  mencolok, namun kekurangan dari situs ini ialah sama dengan situs sutlas.com yaitu dalam penggunaan bahasa inggris yang menyeluruh, sehingga hal itu akan membuat kesulitan bagi mereka yang kurang menguasai bahasa inggris.

Monday, April 18, 2011

Antara Filsafat dan Feminisme


.
Antara Filsafat dan Feminisme

Judul buku                  : Filsafar Berperspektif Feminis
Penulis                         : Gadis Arivia
Penerbit                       : Yayasan Jurnal Perempuan (YJP)
Tahun Terbit                : 2003, cetakan pertama
Tebal buku                  : 336 halaman


            Setinggi apapun pendidikan perempuan, pada akhirnya akan pergi ke dapur juga. Begitulah istilah yang masih menjamur di lingkungan sekitar kita. Memang istilah itu tidaklah sepenuhnya salah, karena ada kalanya kaum perempuan harus berada di dapur untuk menyiapkan makanan bagi keluarganya. Namun istilah yang mengangkat nama perempuan tersebut memiliki arti tersembunyi, seakan-akan istilah itu menggambarkan bahwa kaum perempuan tidak berarti sama sekali, bahkan walaupun merekan mengenyam pendidikan yang tinggi. Tentu bagi perempuan hal itu merupakan ibarat cambuk yang meliliti kebebasan hidupnya. Masalah tersebut sangat kuat kaitannya dengan masalah gender antara kaum perempuan dan laki-laki, yaitu kedudukan perempuan jauh tertinggal di bawah laki-laki. Bahkan tidak sedikit para filsuf dengan ucapan-ucapan tajamnya menyidir ketidakberdayaan kaum perempuan. Sehingga pada masa tertentu kaum perempuan sangatlah terpuruk dalam segala bidang, mereka tidak bisa bersuara. berpendapat, berkreasi, dan hidup tidak setara dengan kaum laki-laki. Hat tersebut tidak lain hanyalah karena kaum maskulin yang terlalu mendeskriminasi kaum perempuan. Dengan munculnya masalah pergesekan gender tersebut, tidak sedikit para pemikir dunia, khususnya para pemikir wanita, melakukan pergerakan dalam tuntutannya disetarakan dengan kaum laki-laki termasuk mendapat hak, kewajiban, perlakuan yang sama serta memiliki kebebasan hidup, berfikir dan berpendapat.
            Oleh karena itu penulis buku ini, Gadis Arivia, dalam buku cetakan pertamanya memaparkan bahwa meskipun kebanyakan para filsuf dalam aliran filsafat meminggirkan kaum perempuan dan tidak memberikan ruang bagi pemikiran feminis, namun pada akhirnya telah ditemukan titik terang dalam mengatasi pergesekan gender tersebut. Titik terang tersebut yaitu sebuah pendekatan dekonstruksi (merupakan strategi untuk memunculkan lapisan-lapisan makna yang terdapat di dalam suatu “teks” yang selama ini makna-makna tersebut telah ditekan atau ditindas). Dekonstruksi ini digunakan untuk memperlihatkan bagaimana berfikir secara maskulin dan dengan pendekatan yang sama behasil meyuarakan filsuf-filsuf perempuan dengan cara-cara atau pengkajian yang baru.
            Dalam topik itulah, dibuatnya karangan buku berjudul Fisafat Berperspektif Feminis yang  ditujukan untuk memberi kesadaran dalam jiwa para filsuf khususnya, dan pada masyarakat luas umumnya akan kedudukan kaum feminis baik dalam berfikir, berpendapat juga dalam berperan aktif dalam bidang-bidang lain.
            Pengarang buku ini memetik salah satu istilah kata “feminis” dalam buku ini untuk menjelaskan suatu kaum perempuan yang telah dari zaman dahulu dibeda-bedakan dengan kaum laki-laki, sehingga dengan itu akan tertanam tekad dalam jiwa kaum wanita ingin mendapat perlakuan yang setara dengan kaum laki-laki dari tiap-tiap jiwa masyarakat luas, khususnya untuk membangkitkan jiwa kaum perempuan untuk hidup setara dengan kaum laki-laki dan bangkit dari keterpurukan.
            Gagasan buku ini menunjukan bahwa teks (tulisan), table-tabel, dan bagan-bagan ialah memiliki peran penting dalam menjelaskan tentang filsafat dan feminisme serta topik lain yang masih berkaitan dengan masalah gender.
            Melalui penjelasan-penjelasan baik teks, tabel-tabel, maupun bagan-bagan telah tergambarkan bahwa sejak dari dahulu suara-suara feminis telah ada namun para filsuf dengan aliran filsafatlah yang selanjutnya membungkam kaum perempuan serta mendeskriminasi dengan mengklaim bahwa kaum perempuan hanya sebagai makhluk yang bersifat lemah sehingga (meminjam kata-kata dari filsuf Schopenhaver dalam bukunya yang berjudul On Women) dikatakan kaum perempuan labih cocok untuk menjadi perawat dan mengajar anak-anak karena mereka dasarnya adalah anak-anak, mempunyai pandangan sempit, singkat kata, mereka selama hidupnya adalah anak-anak yang berbadan besar. Namun seiring berkembangnya pemikiran kaum wanita, maka muncul pergerakan feminisme hingga pada tahun 1800-an ataupun tahun 1970-an telah membawa dampak yang cukup luar biasa untuk kehidupan sehari-hari perempuan, serta muncul juga wacana-wacana tentang kedudukan kaum perempuan.
            Kelebihan akan terlihat dan nampak ketika membaca dan memahami buku ini, karena penulis tidak memakai gaya bahasa yang tinggi (sulit dimengerti) sehingga di samping gaya bahasa yang sederhana, juga terdapat halaman table-tabel dan bagan-bagan yang membantu pemahaman pembaca.
            Penulis mampu menjelaskan secara rinci dan mendalam tentang topik filsafat dan feminisme tersebut. Hal itu didukung oleh pemaparan dan ungkapan-ungkapan dari para ilmuwan juga filsuf-filsuf yang penulis cantumkan.
            Terbitnya buku ini di Indonesia layak diberikan apresiasi, apalagi dalam buku ini membahas dan mngupas tuntas tentang pandangan filsafat atas kaum feminis, pergerakan kaum feminis, dan kedudukan kaum feminis diantara kaum maskulin. Selain itu juga membahas pendekatan dekonstruksi dalam tujuannya menampakkan suara-suara feminis di dunia sehingga tidak ada lagi gesekan gender yang memanas. Diharapkan terbitnya buku ini dapat memberikan manfaat-manfaat serta membangun kesadaran pada manusia bahwa pada dasarnya Allah menciptakan manusia di bumi ini tanpa adanya perbedaan, semuanya sama, hanya keimanan dan ketaqwaanlah yang menjadi pembeda di antara kedua gender tersebut.

Wednesday, April 13, 2011

Dia dan hujan sore
Guyuran hujan sore itu membasahinya
Dia, Pria rentan berkulit coklat itu berjalan menarik sebelah kaki kanannya
Terlihat sukar namun terus berusaha melangkah
Baju putih lusuhnya terguyur tusukan dingin air hujan
Celana coklat pudar telah kuyup pula
Mencoba berjalan
Meski pelan tetap melangkah
Meski dingin menusuk tubuh tetap ditempuh
Kerut wajah coklatnya berbasuh hujan
Bahkan ia tak menghiraukannya
Melangkah
Kaki bersandal jepit biru itu terus melangkah
Ditengah para insan bumi pun lari berpayung
Mereka tak menghiraukan
Melihat pun enggan pada pria rentan berambut putih itu
Langkah kecilnya menggugah hatiku
Wajah menggigilnya menyayat jiwaku
Perih kurasa memandangnya
Airmataku  menetes tak tertahankan
Dalam hati berharap semoga Allah memberi angin
Angin yang akan mendekapnya dari butiran jarum dingin hujan sore itu



Tuesday, March 29, 2011

Takut polisi apa patuh pada aturan?

Fenomena kejar-kejaran antara polisi dan pengendara khususnya sepeda motor, sudah tidak lazim lagi terjadi di setiap jalan raya. Contohnya saja di daerah Bogor, polisi dan pengendara sepeda motor sudah seperti tokoh kartun Tom and Jerry yang selalu saja tidak ada hentinya saling kejar-kejaran. Namun di balik aksi kejar-kejaran yang terkadang berujung pada nominal uang tersebut. Sebenarnya apa yang terjadi dan siapa yang memulai kejar-kejaran itu?. Kita patut perhatikan fenomena ironis tersebut karena sadar ataupun tidak hal itu terjadi di sekitar kita. Pemerintah menciptakan aturan atau hukum untuk dipatuhi yang tidak lain hal tersebut demi kebaikan khalayak bersama, lain halnya dengan polisi. Polisi bukan dididik untuk menakut-nakuti masyarakattermasuk pengendara transportasi, melainkan polisi ditugaskan untuk mengontrol kehidupan sosial masyarakat, salah satunya meninjau terhadap aturan yang dibuat apakah dipatuhi atau dilanggar. Termasuk di sini ialah tata tertib lalu lintas yang menjadi tinjauan utama bagi para polisi. Terkadang kita merasa aneh terhadap orang-orang di sekitar kita yang tidak lain para pengendara sepeda motor khususnya yang dengan tidak memperhatikan keselamatannya mengendarai motor misal tanpa helm, kaca spion baik sebelah kanan maupun kiri, atau bahkan juga ugal-ugalan di jalan raya saat berkendara. Jangan salahkan polisi jika hal itu terjadi hingga kemudian polisi mengeluarkan surat tilang. Namun pada ternyata masih banyak saja yang memakai helm tapi tidak dibarengi dengan kesadaran dari dalam diri masing-masing, yang tidak lain karena "takut ditilang polisi" bukan karena "utamakan keselamatan, patuhi aturan". Terkadang mereka, pengendara bandel, hanya memakai helm proyek yang tidak berstandar SNI, sungguh ironis sekali hal tersebut. Yang ada dalam benak kita pasti pertanyaan seputar, ada apa dalam sistem hukum atau aturan yang ada di Indonesia? dan penyakit apa yang menjangkiti masyarakat Indonesia sehingga mereka yang tidak mematuhi aturan bermotokan "Aturan dibuat untuk dilanggar"?. Saatnya kita renungi, kaji dan benahi kesadaran jiwa dimulai dari dalam diri kita sendiri, maka dengan itu sedikit kemungkinan pelanggaran akan membudaya.

Thursday, March 24, 2011

Gunung Baekdu

Gunung Baekdu dengan ketinggian 2.750 meter adalah gunung tertinggi di Semenanjung Korea. Gunung berapi itu terletak di perbatasan antara Korea Utara dan Cina serta puncaknya adalah Cheonji, sebuah danau caldera terbentuk saat gunung itu meletus pada masa silam. Sekarang dua negara tetangga, Korea Utara dan Korea Selatan sedang menimbang usulan pembahasan serius mengenai kemungkinan meletusnya gunung Baekdu tersebut. Menurut catatan sejarah gunung yang dianggap suci tersebut terakhit meletus adalah pada tahun 1903. Menurut laporan dari KBS World, Korea Utara mengirim pesan pada kepala Badan Meteorologi Korea Selatan untuk  mengusulkan pertemuan untuk melakukan studi bersama dan seminar tentang gunung Baekdu, hal itu dilakukan karena Korea Utara menganggap gunung tersebut sebagai tempat suci dalam revolusi Korea Utara.

Beauty Dokdo

Dokdo island is one of the islands in South Korea, it is in the eastern reaches of Korea territory. Though small, Dokdo island is the most meaningful island in Korea.